Hujan
Rintikan hujan menghiasi di siang ini .Ku terduduk di dalam kelas melemparkan pandanganku bukan ke papan tulis. Melainkan ke masalalu saat masih bersanding denganmu. Suasana kelas begitu ramai dengan nada-nada indah yang mereka dengarkan. Dengan alunan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Tapi aku ? Aku hanya termangun oleh kenangan masalalu. Sehentak aku tersadar ! Aku harus bangkit dari masalalu. Masa-masa saat aku terbuai terapung oleh indahnya cinta darimu. Cinta ? Mungkin iya dulu aku menyebutnya. Tapi sekarang ? bukan cinta malah kecewa aku menyebutnya. Akupun beranjak pergi dari kursi yang ku duduki, keluar dari suasana masalalu yg ku tangkap disaat ini. Aku berjalan beranjak pergi dari kebisingan kelas. ku keluar dari ruangan kelas menuju teras tempatku melihat hamparan langit yang begitu luas. Ku menatap langit luas yang terhampar di depan mataku. Menyaksikan rintikan-rintikan hujan yang menari-nari. Merasakan indahnya keagungan tuhan yang ku kagumi. Subhanallah, itulah kata yang terucap saat aku melihat begitu luas hamparan langit dengan rintikan-rintikan hujan yang menyejukan hati.
Memang, langit sedang tak begitu cerah seperti biasanya dengan sinaran mentari yang menyinari. Namun hujan ini memberikan kesejukan yang luar biasa saat hatiku panas gundah gulana karena cinta. Kini saatnya aku membuka mata, membuka hati untuk seseorang yang belum tau siapa dia. Dunia masih luas ! Lelaki masih banyak. Saaatnya aku move on dari kekecewaan ini ! . Menggantikan awan mendung menjadi pelangi. Mengganti kekecewaan dengan kebahagiaan yang tak tertandingi.
Tiba-tiba ku ingat sepenggal kata dari sebuah film yang mengatakan "masih banyak ikan dilaut asalkan kita bisa memancingnya". Aku menafsirkan bahwa 'banyak cinta dimana-mana hanya saja kita tidak merasakannya, tidak peka terhadapnya,' jangan terpaku oleh kesedihan di masalalu !. Biarkanlah masa lalu menjadi cerminan kita untuk masa depan yang lebih baik.
Masa lalu hanyalah sejarah yang kita ukir yang kedepannya kita harus mengukir sejarah yang lebih baik.
Memang, langit sedang tak begitu cerah seperti biasanya dengan sinaran mentari yang menyinari. Namun hujan ini memberikan kesejukan yang luar biasa saat hatiku panas gundah gulana karena cinta. Kini saatnya aku membuka mata, membuka hati untuk seseorang yang belum tau siapa dia. Dunia masih luas ! Lelaki masih banyak. Saaatnya aku move on dari kekecewaan ini ! . Menggantikan awan mendung menjadi pelangi. Mengganti kekecewaan dengan kebahagiaan yang tak tertandingi.
Tiba-tiba ku ingat sepenggal kata dari sebuah film yang mengatakan "masih banyak ikan dilaut asalkan kita bisa memancingnya". Aku menafsirkan bahwa 'banyak cinta dimana-mana hanya saja kita tidak merasakannya, tidak peka terhadapnya,' jangan terpaku oleh kesedihan di masalalu !. Biarkanlah masa lalu menjadi cerminan kita untuk masa depan yang lebih baik.
Masa lalu hanyalah sejarah yang kita ukir yang kedepannya kita harus mengukir sejarah yang lebih baik.
Sumedang, 25 maret 2014