Datang dan Pergi

kecewa sih iya, kamu datang dan pergi begitu saja tanpa permisi. Aku diam di tepi hatimu, yang bisa saja aku pergi untuk kekasih yang baru, namun aku tak mau karena aku terlalu nyaman denganmu.
Ku tak mau kita terus begini, mengacuhkan satu sama lain. Walaupun sebenarnya aku tak ingin mengacuhkan mu karena keadaan ini yang mendoktrinku untuk mengacuhkanmu. Aku berdiri mulai mencoba pergi dari kenangan masalalu. Untuk menyambut sesuatu yang baru. Aku mencoba beradaptasi dengan seseorang yang selalu berpihak padaku, sedangkan aku masih terlarut di dalammu. Aku mencoba peka terhadapnya menghilangkan rasa kecewa yang kau taburkan. Ya ! Aku bisa menghilangkan rasa kecewaku padamu karena aku larut dengannya. Seseorang yang kuanggap sebagai kakak ku saja, tak lebih ! Memang, sempat terlintas difikiranku untuk bergandeng dengannya. Tapi tetap saja aku selalu memikirkanmu yang jauh disana, akupun tak tau mengapa aku terlanjur jatuh hati padamu, kau kecewakanku, aku tetap saja bertahan dengan hubungan ini.  Aku memang egois, tapi aku fikir kamu juga egois. Ingin menjalin hubungan dengan yang lain tapi tak ingin lepas dari ini.



Sumedang, 21 maret 2014
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit