Comfortable With Him #1
Hmmmm.
Sudah lama rasanya tak mengunjungi my blog, semenjak sibuk di www.conaxe.com
diary online-ku ini jarang aku rawat dan jarang aku kasih makan. Mmmm seperti
membuka lembaran yang telah usang, yang dipenuhi oleh kenangan sang mantan. Ada
rasa bahagia dan kecewa, bahagia karna pernah mengukir kata-kata indah
untuknya, kecewa karna dulu kata-kata itu tak pernah dihiraukannya.
Sudah
lama aku tak membangunkan kata-kata yang terlelap kemarin dalam benakku, dan
kini aku memebangunkannya kembali, dengan cerita baruku.
Oke,
sekarang aku tak akan membahas luka lama. Kini hatiku telah menemukan kotak
yang baru. Ya, kotak yang berisikan seseorang yang telah mengenyahkan perasaan
sayangku untuk sang mantan, seseorang yang dulu hanya ku kenal nama dan
orangnya saja, tanpa mengetahui sikapnya. Dia teman sewaktu aku duduk di bangku
Sekolah Dasar, meskipun beda kelas tapi aku tau dia, aku mengenal nama dan
orangnya, karna dia pintar, baik dan aktif di sekolahku waktu itu. Meskipun dia
tak mengenaliku waktu dulu, mungkin karna aku orangnya pendiam juga kurang
aktif, tapi aku bangga padanya.
Kini
kita beranjak dewasa, sudah hampir 6 tahun tak pernah berjumpa semenjak lulus
dari sekolah dasar tahun 2009. Aku menemukannya di media sosial facebook dan
twitter di tahun 2014 bulan April tepatnya. Awalnya aku hanya mem-follow dia di
twitter karna aku mengenalinya sebagai teman seangkatan di Sekolah Dasar. Tak
menyangka dia langsung mengirimkan Direct Message dan mulai percakapan.
Dari
situ kita mulai dekat dan sampai akhirnya dia menghubungiku via message
facebook dan meminta PIN BBM (Blackberry Messenger)ku. Tak perlu lama dia
langsung mengundangku untuk menjadi temannya di BBM.
Di
sini lah awal aku mengenalnya yang tak hanya nama dan orangnya saja, namun kini
aku mengenali sikapnya. Hmm dia
pengertian, perhatian hingga membuatku nyaman senyaman-nyamannya, dia yang
membuatku move on dari kekasih lamaku.
Hari
demi hari kita lalui, pertama chat di BBM aku dijadwalkan hanya weekend saja
berkomunikasi dengan dia, ya karna dia sedang menimba ilmu di pondok pesantren.
Entah apa yang aku rasakan saat itu, aku rela menunggu kabar darinya, gelisah
ketika dia tak memberi kabar kepadaku, ya meskipun say hay saja.
Aku
mulai nyaman dengan perhatian nya, yang selalu mengingatkan dikala aku lupa dan
memberi nasihat ketika aku salah. Aku
merasa semakin nyaman dengan dia, dan anehnya aku pun mulai menuruti apa kata
nya. Emmm ngomong-ngomong dari tadi aku hanya memanggil nya ‘dia’ saja. Aku sebut
dia dengan nama ‘Kyu’ dan ia adalah abang baruku, dia sahabatku. Dia sangat
berbeda dengan luka lamaku, berbeda 120 derajat mungkin. Ahhh pokoknya he is
different!. He just my friend, but he make me falling in love. :3
Sekarang
dia sudah lulus dari SMA nya dan sudah tinggal di rumahnya lagi (tak di
asrama). Kami pun jadi lebih sering
berkomunikasi, mungkin hampir setiap
hari kita bercengkrama via Chat di BBM, kami memberikan perhatian satu sama
lain, ia tak pernah bolos mengucapkan selamat pagi, selamat siang, maupun
selamat malam. Semakin lama aku
benar-benar semakin nyaman hingga menimbulkan rasa yang berbeda, yang mungkin
haram hukumnya perasaan itu muncul dalam persahabatan kita.
Mau
tak mau aku pun harus bisa me-manage rasaku agar tidak merubah persahabatan
kita, agar tidak ada yang tersakiti oleh rasa cinta. Akankah kami bisa menjaga
perasaan masing-masing? Insya Allah Harus Bisa.
#KyuStory
Kelanjutan
cerita di postingan berikutnya~ ^_^
4 komentar
Sya tnggu crita selanjutnya! :)
ralat postingan, silakan dibaca ulang :) Terimakasih... :)
Cieeee :D
haha apa pur??? wkwk ehh dilanjutin kmna abis lulus?