Kemeja Itu

*** KEMEJA ITU ***



Kemeja itu membangkitkan luka lama
Dan disirami cuka. Perih.
Aku tau sehancur apapun hubungan kau dengannya dimasa lalu, itu pasti ada kenangan yang mendalam yang dulu membuatmu bahagia. Olehnya. Bukan olehku.
Sementara itu, ketika kau bersanding dengannya, rasaku hancur dan kecewa bahkan terkeping-keping. Entah bagaimana wujudnya.S
Entah apa yang aku pikirkan kala itu.
Aku menganggapmu sebagai pecundang yang tak berani melawan
Berlindung dalam naungan perselingkuhan.
Aku tau mau menyalahkan mu dan wanita itu
Aku sempat marah dan kesal terhadap wanita itu dan bertanya-tanya
'Apa wanita itu tak menyadari  Bahwa aku disini terluka oleh hubungan nya bersamamu?
Dia wanita seharusnya mengerti dan memahami bagaimana rasanya tersakiti oleh haramnya perselingkuhan !'

Mungkin wanita itu tak mengetahui hubungan kita.

Jelas kemeja itu adalah kado ulang tahunmu yang ke 17 'sweet seventeen'.
Kala itu aku hanya mengucapkan selamat ulang tahun yang diiringi harapan dan do'a untukmu.
Aku tak bisa memberikanmu lebih. Hanya bisa berdo'a dan berharap agar kau lebih baik dari sebelumnya.
Memang kala itu aku masih belia dan berfikiran tak dewasa dan kuakui aku egois.
Aku tak memikirkan perasaan wanita itu, yang ku fikirkan hanyalah bagaimana caranya agar kau kembali dalam pelukanku.

Selang beberapa lama ternyata hubungan kau dengannya menjadi berantakan dan tak lagi berpegangan. Kau lepas darinya karena mungkin diriku.
Karna mungkin sebabku yang menjawab semua pertanyaan wanita itu tentang hubungan kita.

Kini usiaku tak lagi belia dan kini aku beranjak dewasa
Sedikit demi sedikit aku memahami apa arti cinta
Perlahan-lahan aku tau apa artinya kecewa dan bahagia karena cinta.

kau kembali dalam genggamanku dan berjalan menyusuri waktu bersama.
Aku bahagia tanpa memikirkan apakah ada rasa yang terluka dengan hubungan kita ?
Tentu saja fikiranku terhadap wanita itu. Karna aku tau bagaimana rasanya tersakiti oleh rasa cinta.

Pikiran itupun enyah secara perlahan tanpa intruksi.
Kini yang aku tau wanita itu telah membuka lembaran baru, tentu saja bukan denganmu.
Kita bahagia tanpa ada rasa yang terluka.

Seiring berjalannya waktu hubungan kita tak lagi seperti dulu.
Sebelum adanya perselingkuhan diantara kau aku dan dia.
Kini kita berbeda, kita lebih memahami apa itu rasa cinta, kecewa, luka, bahagia dan kawan-kawannya.
Aku sudah mengubur dalam-dalam kecewaku akan perselingkuhanmu itu. Dan aku tak ingin   mengungkit-ngungkit masalah itu lagi.

Tetapi tadi aku lihat kau mengungkit kenanganmu dengan wanita itu.
Dengan seonggok kemeja berwana merah muda
Yang membuat luka itu kembali tersirami cuka. Perih.


Dan aku pun tak mau mengungkitnya lagi meskipun terbesit luka dalam rasa, aku tetap pada pendirianku. Mengenyah kan luka itu dan mengganti dengan rasa bahagia. 

Sumedang, Agustus 2014 
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit

1 komentar:

Puisi dan tulisannya bagus-bagus... seandainya boleh dipublikasikan di blogku... (ngarep mode).