Sisa Hujan
"Sisa Hujan"
Udara dingin menyelimuti di sore ini
Sisa hujan tadi masih membekas diatas dedaunan
Iringan musik ini begitu nyaman
Namun, tiba-tiba
Sepenggalan lirik dari lagu yang kuperdengarkan
Mengingatkanku akan hal itu
Ya, tentang kenangan aku bersama dia dimasa lalu
Benar-benar lagu ini membawaku masuk dalam ruangan nostalgia
Kuhirup udara klasik
Dimana saat aku masih menjalin hubungan dengannya.
Kala itu sehabis hujan dia menghampiriku yang ada disebrang jalan depan rumahnya .
Ya ! Sebelumnya kita berdua janjian untuk bertemu
Kala itu cinta seperti bunga yang baru mekar
tercium aroma kesegaran dan harum baunya
Saat itu kita berdua mengukir sejarah yang tak pernah terhapuskan
Diapun menghampiriku dan menyambutku didepan gerbang rumahnya dan mempersilahkanku untuk masuk
Sepertinya baru pertama kali aku menginjakkan kakiku ke rumah itu
rumah yang sedari dulu aku lewati ketika ku pergi sekolah dasar
Sekarang aku sudah SMP dan tak sering melewati rumah itu lagi.
Yang dulunya tak pernah ku hiraukan ada siapa di dalamnya
Tapi, setelah ku tau itu rumah seorang kekasihku, aku pun selalu penasaran dengan kegiatan yang ada didalamnya. Ya ! Tentu saja dengan yang ia lakukan.
Dia cinta pertamaku dan masih ku sayangi sampai saat ini dan tak tergantikan.
Alunan musik ini masih mengiringi dan semakin menjadi-jadi membawaku ke dalam suasana masa lalu
Masa sebelum dia mengabaikanku
Hmmm
Kecewa bukan kepalang kecewa
Ketika dia menlontarkan kata-kata putus hatiku terasa teriris. Kecewa ! Sangat kecewa !
Namun, setelah beberapa bulan aku terbiasa tanpa perhatiannya dan akupun tak merasa kecewa lagi.
Setelah beberapa bulan aku putus darinya dan tak merasa kecewa, dia pun kembali. Membawa sejuta cinta untukku
Dan membuat hatiku berbunga-bunga. Aku bahagia, rasanya tak ingin ku beranjak dari waktu saat itu.
Tak lama ku setelah ku merajut kembali hubungan aku dan dia, bunga-bunga cinta yang dia bawapun semakin layu
Layu tak segar lagi
Kadang ku bertanya-tanya 'apa salah aku ke kamu ? Sampai-sampai kau tak menghiraukan Rasaku ?'
'Apa aku punya salah padamu sehingga kau berbuat seperti itu ?' Maafkanlah kasih rasa ini tak bermaksud untuk melukai rasamu secuilpun.
'Tapi mengapa ? Mengapa kau tak pernah menghubungiku lagi ?'
Aku mencoba untuk meminta maaf padmu dengan cara ku sendiri. Meskipun ku tak mengeluarkan kata-kata maaf, tapi aku selalu menyapamu, merespon statusmu dan lain sebagainya. Tapi mengapa ? Mengapa kau tak pernah membalas responku ? Bahkan kusapa dan kutanya pun kau tak pernah menoleh dan menjawabnya.
Aku coba untuk mengomentari salah satu status yang kau tulis di sosial media. Namun apa ? Apa hasilnya ? Nihil ! Itu lah hasilnya.
Aku mengomentari tapi tak pernah kau komentar lagi.
aku sering menstalk sosial media kamu. Dan sejuta pertanyaanpun hadir dalam benakku
'Mengapa sapaan orang lain dibalas ? Sedangkan sapaan ku ? Tak kau hiraukan sama sekali.'
'Apakah sebegitu bencinya kau padaku ?'
Maafkanlah kasih, aku tak pernah berniat tuk melukaimu bahkan untuk membuat perasaanmu kecewa.
Ketahuilah kasih, Rasa ini tulus untukmu. Meskipun ada kata-kata yang mengatakan 'Rasa tulus itu tak pernah ingin terlihat' tapi aku bingung untuk hal ini. Rasa ini tulus untukmu. Ya hanya untukmu. Meskipun banyak cinta yang datang padaku, namun aku tolak. Itu karna ku masih sayang kamu dan tak ingin menduakan rasa seseorang yang telah tulus padaku hingga membuatnya kecewa.
Dibatasan ruang nostalgia ini aku masih untuk tetap setia. Untuk mu kekasihku.
Sisa hujan pun kini sudah tak terlihat lagi. Hanya kilauan dedaunan yang melambai-lambai yang tersinari oleh mentari sore. Begitu indah suasana diluar sana dengan udara yang masih sangat segar. Kini alunan lagu melow tergantikan oleh alunan lagu yang memompa semangat dan memberikan semangat baru. Juga mengeluarkanku dari ruangan nostalgia. Membuka mata dan hatiku untuk tetap menatap ke depan untuk menyambut kebahagiaan.
Dan seseorang pun hadir dalam hatiku lagi, mengobati rasa kecewaku karnanya.
#CurhatanDiSoreHari