Galau


"GALAU"

Lagi-lagi ku teringat kamu, kamu yang sedang acuh padaku, mencari dia pujaan hati mu yang baru. Kecewa sebenarnya, tapi apalah daya ku hanya bisa terdiam menyaksikan semua sandiwara cintamu. Hatiku memang tertuju padamu. Entah mengapa hati dan pikiran ini enggan membencimu. Bukanku bermaksud membencimu tapi kamu yang membuat aku kecewa . Sungguh, perih rasanya kala aku mengingat kata mu dulu  yang menghentakkan asaku kala malam itu, kamu bilang di tengah kegelapan malam ditengah keheningan suasana malam kau bilang,”aku cinta kamu, maaf jika aku baru mengucapkannya sekarang. Selama kita pacaran baru kali ini aku bilang begini” sambil tersenyum dan mencium kedua tangan ku yang kau genggam sembari kau bilang begitu. Aku hanya tersenyum dan mataku berkaca-kaca tak menyangka jika kamu bilang begitu. Saat itu rasaku sangat bahagia sekali, kau kembali pada pelukku. Kamu membuat hati ini terbang melayang diantara burung-burung dara yang berterbangan. Kala malam itu beranjak pagi, setelah ku bangun tidur ku ingat kejadian semalam, inginku mengulang malam tadi. Rasa nya enggan ku beranjak jauh darimu .
Sayang, sekarang disaat kukecewa seperti ini kata itu selalu terngiang dipendengaranku, kata itu selalu terlintas dipikiran kosongku. Aku, aku hanya wanita yang mempedulikanmu tapi aku juga wanita yang tak kamu pedulikan. Inginku pedulikanmu tapi rasanya itu hanya kesia-sian belaka yang menghabiskan waktu untuk hal yang tak berguna. Apa harusnya yang aku lakukan ?! apakah aku salah mencintaimu ? apa ini memang jalan yang harus ku tempuh untuk mencintaimu ? haruskah sekecewa ini aku mencintaimu ?!. Meskipun cinta belum pasti tapi aku sudah merasa nyaman denganmu. Sebenarnya aku takut, takut jika ku mencintai orang lain rasa nya berbeda dengan rasa cinta yang kau beri.
Terkadangku merasa ingin ku beranjak dari hatimu yang sedang mencari pujaan hati yang baru. Namun ku tak bisa, karena aku telah terkunci di pelung hatimu, kembalikanlah kunci itu sayang. Ku tak ingin terus begini. Capek rasanya jika kuterus begini, setiap kali ku ingat tentang itu ku selalu meneteskan air mata, entah mengapa ku menangisimu yang perlahan beranjak pergi demi pujaan hatimu yang baru, sedangkan ku disini ! aku disini !!!! terjebak dalam cintamu ! ku terpenjara sepi di dalam relung hati yang kosong ini.  
Sampai kapan kau akan terus begini? Apakah sampai kau menemukan pujaan hatimu yang baru itu ? hingga kau mengeluarkan ku dalam relung hatimu itu, lalu kau masukkan pujaan hatimu yang baru itu dalam relung hatimu bekas ku terdiam sendiri disana ?! JAHAT ! sesekali ku anggap dirimu jahat ! kau mempermainkan hatiku sesukamu tanpa kau perdulikan rasa ini ! mungkin nanti kau merasakan apa yang ku rasa sekarang saat ku dengan orang lain. Apakah kau akan menyadari hal itu ?!
Ku berpikir, mungkin sekarang kamu sedang  mendidikku untuk bersikap dewasa, meskipun ku kecewa. Kecewa karena cinta mungkin sudah terbiasa, meskipun sudah terbiasa tetap saja kecewa. Mungkin   kita  harus mencari pasangan baru  kita masing-masing agar kita tau bagaimana rasanya  mencintai. Tapi, aku masih berat hati padamu.  Ku  tak ingin kita bosan dengan hubungan kita yang hanya seperti begini-begini saja, kalo kita jodoh kita pasti bersama kembali. :)
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit